IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Luas dan
Letak Daerah Penelitian
Daerah penelitian ini merupakan
salah satu daerah yang terdapat di dalalam wilayah Kecamatan Sadu Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi dengan luas wilayah 3103 Ha. Desa ini berjarak ± 29 km dari ibu kota Kecamatan
Secara administrasi Desa Remau Bako
Tuo terletak dalam batas-batas wilayah sebagai berikut :
a) Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan
b) Sebelah Barat berbatasan dengan Taman
Nasional Berbak
c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Air
Hitam Laut
d) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa
Sungai Sayang
Secara geografis Desa Remau
Bako Tuo terletak antara 10 13’ 00” Lintang Selatan (LS) sampai 10
18’ 40” (LS) dan antara 1040 21’ 25” Bujur Timur (BT) – 1040
25’ 25” (BT). Daerah
penelitian ini dapat dicapai melalui transportasi darat dan air. Secara spasial
lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Peta Administrasi (Lampiran 8)
4.2. Keadaan Alam
Secara umum bentuk wilayah Desa Remau Bako
Tuo adalah tergolong datar dengan
elevasi antara1 (satu) sampai dengan 5 (lima) m diatas permukaan laut dengan
curah hujan rata-rata sekitar 2000 sd 300 mm dengan suhu udara rata-rata
berkisar 25,9 oC – 27,4 o C(Badan Pusat Statistik, 2010)
Data
iklim yang diperoleh berupa data curah hujan bulanan selama 10 tahun (tahun
2001 – 2010) yang diperoleh dari data stasiun Klimatologi Jambi Kecamatan Sadu
(Lampiran 11). Menurut pembagian
tipe curah hujan dari Schmidt dan Ferguson (1951), daerah penelitian ini
termasuk iklim A (Sangat Basah) dengan nilai Q = 0,068 dimana jumlah rata-rata
bulan kering (BK) adalah 0,7 dan jumlah rata-rata bulan basah (BB) adalah 10,3
(lampiran 12)
Desa
ini merupakan daerah rawa pasang surut yang dimana pengaruh pasang surut air
laut mengena kesebagian besar lahan.
4.3. Fisiografi Daerah
Penelitian
Secara umum daerah penelitian merupakan daerah endapan, baik hasil
aktivitas sungai maupun pasang surut air laut. Berdasarkan pengamatan di lapangan,
daerah penelitian di dominasi oleh bahan endapan rawa yang berupa lumpur maupun
liat yang merupakan akumulasi bahan dari aktivitas pasang surut air laut dan
sungai. Sebagian besar daerah survei terdiri dari bahan mineral endapan
alluvial dan bahan organik.
Seluruh daerah penelitian bertopografi datar dan
berkelerengan kurang dari 3 %. Berdasarkan bentuk lahannya daerah survei
termasuk Shoreplain (daerah pesisir) dan daerah rawa. Berdasarkan Peta Land
Unit (Laboratorium Survei dan Evaluasi Lahan Fakultas Pertanian Universitas
Jambi, 2006) Desa Remau Bako Tuo berada pada 3 jenis Land Unit yaitu Bf.4.3
(Dataran pasang surut ber-vegetasi bakau), Bf.4.2 serta Bf.5.2 (Rawa
belakang dipengaruhi air asin ber-vegetasi hutan campuran). Group ini merupakan suatu daerah yang berasal
dari endapan marin resen yang terdiri dari pasir, lumpur dan liat. Unit
fisiografi ini menempati sepanjang pantai timur. Daerah ini mempunyai drainase
terhambat, pada tempat-tempat tertentu memungkinkan terjadinya tanah sulfat
masam atau sulfat masam pontensial.
4.4. Pengunaan
Lahan
Berdasarkan pengamatan di
lapangan dan hasil wawan cara dengan penyulul pertanian lapangan (PPL) jenis
penggunaan lahan di daerah penelitian ini cukub beragam yakni : (1)
Ladang/tegalan yang umumnya di tanami tanaman kacang-kacangan dan cabai. (2)
Rumput rawa, yang tersebar diseluruh daerah penelitian, (3),Tanaman perkebunan
seperti kelapa dan pinang. Penggunaan lahan yang ditemukan diantaranya:
(1)
Tanaman
Kelapa, ini banyak ditanam sepanjang pantai dengan luas lahan 5786 ha.
(2)
Pinang, luas lahan tanaman pinang yakni
253 ha.
(3)
Kopi, luas lahan tanaman ini yaitu 27
ha.
(4)
Padi, hanya sebagian kecil petani yang
mengusahakan tanaman padi dengan areal persawahan.